Friday, July 6, 2012

KOTA PALING LAYAK HUNI DI DUNIA


Untuk pertama kalinya dalam satu dekade, kota Vancouver, Kanada, kini tak lagi berada dalam posisi teratas sebagai kota paling layak untuk ditinggali. Posisi Vancouver berhasil disalip oleh Melbourne, Australia dan menempatkannya sebagai kota paling layak huni di antara 140 kota di dunia.

Temuan itu diperoleh dari hasil survei Global Liveability Report dari The Economist Intelligence Unit seperti dikutip VIVAnews.com dari laman eiu.com, Selasa, 27 Desember 2011.
Sebagai informasi, konsep penilaian kelayakan tinggal yang dibuat EIU ini dilihat dari lokasi-lokasi terbaik dan terburuk dari kondisi hidup masyarakat. Laporan ini juga diharapkan bisa digunakan sebagai panduan bagi departemen sumber daya manusia dari perusahaan multinasional dalam hal penanganan hidup terhadap ekspatriatnya.

Di samping itu, laporan EIU tersebut diharapkan bisa menjadi patokan mengenai kelayakan tinggal sebuah kota-kota di dunia. Dalam menilai, EIU menggunakan indikator stabilitas, layanan kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan, dan infrastruktur.
Dalam laporan tersebut dijelaskan Vancouver dan Melbourne memenuhi syarat-syarat umum yang dibutuhkan untuk menjadi kota paling layak ditinggali. Keduanya layak memperoleh posisi teratas dibandingkan kota-kota lain di dunia.

Di kawasan Eropa, tingkat kelayakan tempat tinggal mengalami penurunan setelah munculnya krisis surat utang. Khusus di negara Yunani, sebagai episentrum krisis, EIU menurunkan peringkat Athena sebesar 2,5 persen. Hasilnya, posisi Athena kini berada di bawah San Juan di Puerto Rico dan Montevideo, Uruguay.

Tak hanya Eropa, kota-kota di kawasan Teluk juga mengalami hal yang sama. Aksi demonstrasi ditambah perang sipil di Libya telah menurunkan nilai dari kelayakan tinggal di kota-kota di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Perang sipil di Libya telah menyebabkan kota Tripoli untuk pertama kalinya mengalami penurunan peringkat di bawah 10 besar. Sementara itu, Harare, Zimbabwe, merupakan negara dengan nilai paling kecil, hanya 38,2 persen. (art)

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More