Tak sedikit hacker yang masih berusia belia melakukan kenakalan dengan meretas sebuah situs. Namun di antara banyaknya remaja pintar tersebut, 5 hacker berikut mungkin bisa dibilang sebagai 'biang kerok', sebab sukses bikin kehebohan.
Dalam dua tahun terakhir memang banyak sekali peretas remaja yang menunjukkan kenakalannya dengan membobol suatu situs, mencuri data di dalamnya, hingga melakukan penyadapan hanya untuk kesenangan belaka.
Ada hacker yang bernasib baik hingga kemudian memiliki penghasilan sendiri dari keahlian yang dimiliknya. Namun ada juga yang berakhir di balik jeruji besi karena dianggap sangat merugikan.
Berikut kelakuan 5 hacker remaja yang sempat menghebohkan
Dalam dua tahun terakhir memang banyak sekali peretas remaja yang menunjukkan kenakalannya dengan membobol suatu situs, mencuri data di dalamnya, hingga melakukan penyadapan hanya untuk kesenangan belaka.
Ada hacker yang bernasib baik hingga kemudian memiliki penghasilan sendiri dari keahlian yang dimiliknya. Namun ada juga yang berakhir di balik jeruji besi karena dianggap sangat merugikan.
Berikut kelakuan 5 hacker remaja yang sempat menghebohkan
Tahun lalu hacker yang menamakan dirinya DJ Stolen berhasil meretas ke dalam komputer beberapa penyanyi pop ternama seperti Lady Gaga, Ke$ha, Leona Lewis, Justin Timberlake, dan Mariah Carey.
Setelah sukes menyusup ke dalam komputer para artis tersebut, pelaku yang saat itu masih berusia 18 tahun langsung mencuri seluruh lagu yang belum dipublikasikan penyanyi tersebut.
Berkat kenakalannya, remaja tersebut berhasil mendulang uang lebih dari 15,000 euro. Namun pada akhirnya ia harus rela meringkuk di balik jeruji selama 18 bulan.
Setelah sukes menyusup ke dalam komputer para artis tersebut, pelaku yang saat itu masih berusia 18 tahun langsung mencuri seluruh lagu yang belum dipublikasikan penyanyi tersebut.
Berkat kenakalannya, remaja tersebut berhasil mendulang uang lebih dari 15,000 euro. Namun pada akhirnya ia harus rela meringkuk di balik jeruji selama 18 bulan.
Aksi Ryan Cleary, 20 tahun dan Jake Davis, 19 tahun memang sangat menghebohkan. Bagaimana tidak? Keduanya menyerang sistem keamanan situs besar seperti CIA, Pentagon, News International, Sony, Nintendo, Arizona State Police, dan 20th Century Fox.
Hebatnya lagi serangan yang menggunakan metode DDoS itu mereka lakukan dari kamar tidur. Kini keduanya tengah menjalani proses hukum untuk bertanggung jawab atas aksinya tersebut.
Hebatnya lagi serangan yang menggunakan metode DDoS itu mereka lakukan dari kamar tidur. Kini keduanya tengah menjalani proses hukum untuk bertanggung jawab atas aksinya tersebut.
Berbeda dengan peretas lainnya yang menyerang situs-situs besar, hacker yang juga hobi bermain game ini justru meretas ke dalam server Call of Duty Modern Warfare 2.
Beruntung, perbuatannya itu tidak membawa ia ke balik jeruji besi, melainkan malah dilirik oleh Microsoft untuk dipekerjakan sebagai salah satu karyawannya.
Beruntung, perbuatannya itu tidak membawa ia ke balik jeruji besi, melainkan malah dilirik oleh Microsoft untuk dipekerjakan sebagai salah satu karyawannya.
Pemerintah Australia beberapa waktu lalu sempat dihebohkan dengan kelakuan remaja berusia 15 tahun yang berhasil meretas 259 situs ternama hanya dalam 90 hari.
Anak yang tidak diungkap identitas aslinya ini memang tergolong hebat, setiap beraksi ia selalu memalsukan alamat IP dan menghilangkan sejumlah bukti.
Seluruh situs yang menjadi korban pelaku adalah pelaku industri di Australia, ada yang bergerak di bidang olah raga, pariwisata, situs dewasa, dan beberapa bidang lainnya. Semua situs tersebut diobok-obok sejak Januari hingga Maret 2012.
Saat diinterogasi oleh pihak kepolisian, bocah tersebut mengaku tidak memiliki motif jahat. Ia hanya merasa bosan dan ingin membuktikan kemampuan kepada seluruh temannya di forum lokal khusus peretas. Konon di forum ini ia menduduki peringkat ke 50 dari 2.000 hacker yang aktif.
Dalam aksinya, bocah dengan nickname ACK!3STX menggunakan aplikasi khusus yang membuatnya tidak terdeteksi. Namun naas, software yang ia andalkan itu tidak berhasil melindunginya dari intaian satuan Cyber Crime Competence Centre Australia.
Seluruh situs yang menjadi korban pelaku adalah pelaku industri di Australia, ada yang bergerak di bidang olah raga, pariwisata, situs dewasa, dan beberapa bidang lainnya. Semua situs tersebut diobok-obok sejak Januari hingga Maret 2012.
Saat diinterogasi oleh pihak kepolisian, bocah tersebut mengaku tidak memiliki motif jahat. Ia hanya merasa bosan dan ingin membuktikan kemampuan kepada seluruh temannya di forum lokal khusus peretas. Konon di forum ini ia menduduki peringkat ke 50 dari 2.000 hacker yang aktif.
Dalam aksinya, bocah dengan nickname ACK!3STX menggunakan aplikasi khusus yang membuatnya tidak terdeteksi. Namun naas, software yang ia andalkan itu tidak berhasil melindunginya dari intaian satuan Cyber Crime Competence Centre Australia.
Hacker 18 tahun asal Yunani ini sekarang harus meringkuk di bui. Ia terbukti telah meretas ke dalam situs pemerintah Amerika Serikat dan memasukan virus ke dalamnya.
Bukan hanya itu, polisi Yunani yang berhasil menciduknya pun menemukan senjata dan 130 kartu kredit palsu di kediamannya. Ia pun dituntut 6 tahun penjara karena menerobos jaringan komputer, memilki senjata ilegal, dan kartu kredit palsu.
Bukan hanya itu, polisi Yunani yang berhasil menciduknya pun menemukan senjata dan 130 kartu kredit palsu di kediamannya. Ia pun dituntut 6 tahun penjara karena menerobos jaringan komputer, memilki senjata ilegal, dan kartu kredit palsu.
0 comments:
Post a Comment