Monday, February 11, 2013

SEJARAH PULAU JAWA YANG TERLUPAKAN

Ismoyo adalah nama asli Semar sebelum turun ke bumi (cerita pewayangan)
Aji Saka
Pasti agan taulah siapa Aji Saka dan bagaimana ceritanya, bagi yang dari luar jawa, Aji Saka adalah penemu Huruf Jawa (honocoroko) seperti kata2 sugeng rawuh diatas. Nah ini sejarah yang ane yakin kagak semua orang tau, yaitu ketika Aji Saka menumbali tanah Jawa agar bisa dihuni manusia. Singkat cerita Aji Saka datang ke pulau jawa dan sudah menciptakan huruf Jawa. Dalam pengembaraannya dia sadar bahwa tanah Jawa tidak stabil, sering sekali darah manusia bercucuran dan akhirnya beliau tau kalau penyebabnya adalah kelima makhluk gaib diatas. Akhirnya tanah jawa ditumbali (diberi rajah dan doa) untuk bisa dihuni. 


Syekh Subakir
Sebuah rajah juga memiliki tanggal kadaluarsa. Dalam perkembangannya, seiring dengan waktu dan semakin ramai pulau Jawa, rajah Aji Saka tidak bisa bertahan lama dan menjadi kadaluarsa. Kembalilah keadaan dimana Jin berkuasa, hujan darah dimana-mana, bencana merajalela. Lalu pada suatu ketika datanglah waliyulloh pertama di Jawa, yaitu Syekh Subakir. Mengetahui kondisi pulau Jawa yang sulit dihuni manusia, beliau menumbali tanah Jawa dengan rajah Kolocokro di gunung Tidar (sekarang rajah ini juga banyak digunakan). Dan menjadi damai lagilah pulau Jawa kita tercinta ini. Namun seperti rajah Aji Saka, jelasnya rajah Syekh Subakir juga memiliki tanggal Kadaluarsa, pertanyaannya kapankah itu terjadi? semoga Alloh senantiasa melindungi kita semua.
Gunng Tidar
Syekh Subakir bersama Semar
dan Togog dalam Pewayangan


Sunan Kalijaga
Sunan Kalijogo
Jauh setelah Syekh Subakir meninggalkan pulau jawa dan kembali ke Turki, terdapat Waliyulloh2 penerusnya, salah satunya adalah Kanjeng Sunan Kalijogo. Dalam cerita ini Sunan Kalijogo memiliki peran dalam merubah persepsi rakyat tanah Jawa tentang Semar, Togog, dan yang lain. Beliau merubah persepsi yang buruk tentang makhluk gaib tersebut menjadi persepsi yang bagus melalui kisah pewayangan. 
Pewayangan, Punokawan sebagai abdi
(Asal agan tau aja, kisah asli pewayangan dari india tidak ada namanya Semar beserta kawan2nya, itu hanyalah tambahan yang ditambahkan di pulau Jawa) Merubah persepsi dari jelek ke baik ini penting, karena setiap angan, setiap perkataan adalah doa. Jadi secara tidak langsung, Kanjeng Sunan Kalijogo mengajak semua penikmat wayang untuk berdoa agar tanah jawa terhindar dari kebengisan makhluk2 gaibnya.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More